- John Maxwell pernah bekomentar mengenai #SoeHokGie … berikut kutipan komentarnya….
- John Maxwell: “Gie hanya seorang mahasiswa dengan latar belakang yang tidak terlalu hebat…..”
- John Maxwell : “…Tapi dia punya kemauan melibatkan diri dalam pergerakan. Dia selalu ingin tahu apa yang terjadi dengan bangsanya.”
- John Maxwell: “Walaupun meninggal dalam usia muda, dia meninggalkan banyak tulisan.”
- John Maxwell: “….Di antaranya berupa catatan harian dan artikel yang dipublikasikan di koran-koran nasional
- John Maxwell: “Saya diwawancarai Mira Lesmana (produser Gie) dan Riri Reza (sutradara). Dia datang setelah membaca buku saya.”
- John Maxwell: “Saya berharap film itu akan sukses. Sebab, jika itu terjadi, orang akan lebih mengenal Soe Hok Gie”
- Buku riset ilmiah DR. John Maxwell adl Soe Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.
- Berikut gambaran detik-detik terakhir menjelang kematian #SoeHokGie dari buku “Catatan Seorang Demonstran”, 1983, yg diceritakan o/ kawannya
- “Sore hari bergerimis hujan dan kabut tebal, tanggal 16 Desember 1969 di Gunung Semeru.” #SoeHokGie
- Seusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeru), ……. #SoeHokGie
- …… , serta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awan, …. #SoeHokGie
- …, bersama Maman saya terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuan. #SoeHokGie
- Kami menutup hidung, mencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru. #SoeHokGie
- Di depan kami kelihatan Soe sedang termenung dengan gaya khasnya, …. #SoeHokGie
- … Soe duduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering. #SoeHokGie
- Tides dan Wiwiek turun duluan. Sempat pula kami berpapasan dengan Herman dan Idhan. #SoeHokGie
- Kelihatannya kedua teman itu akan menjadi yang paling akhir mendaki ke Mahameru. #SoeHokGie
- Dengan tertawa kecil, Soe menitipkan batu dan daun cemara. #SoeHokGie
- Soe berkata: “Simpan dan berikan kepada kepada “kawan-kawan” batu berasal dari tanah tertinggi di Jawa.” #SoeHokGie
- Lanjut Soe: “Juga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI.” #SoeHokGie
- Begitu kira-kira kata-kata terakhirnya Soe, sebelum bersama Maman saya turun ke perkemahan Darurat. #SoeHokGie
- Perkemahan darurat itu dekat batas hutan pinus/situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400 M di bawah Puncak Mahameru). #SoeHokGie
- Di perkemahan Darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara), bersama Tides, Wiwiek dan Maman, …. #SoeHokGie
- …… kami menunggu datangnya Herman, Freddy, Soe, dan Idhan. #SoeHokGie
- Hari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnya. #SoeHokGie
- Namun secara berkala, letupan di Jonggringseloko tetap terdengar jelas. #SoeHokGie
- Menjelang senja, tiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. #SoeHokGie
- “Soe dan Idhan kecelakaan!” katanya. Tak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racun, atau patah tulang. #SoeHokGie
- Mulai panik, kami berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Soe, dan Idhan berkali-kali. #SoeHokGie
- Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda darurat. #SoeHokGie
- Dia melapor kepada Tides, kalau Soe dan Idhan sudah meninggal! #SoeHokGie
- Kami semua bingung, tak tahu harus berbuat apa, kecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. #SoeHokGie
- Kami berharap semoga Soe dan Idhan cuma pingsan, besok pagi siuman lagi untuk berkumpul dan tertawa-tawa lagi. #SoeHokGie
- Tides sebagai anggota tertua, segera mengatur rencana penyelamatan. #SoeHokGie
- Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunung, menuju perkemahan pusat di tepian (danau) Ranu Pane,. #SoeHokGie
- Mereka membekali diri dengan dua bungkus mi kering, dua kerat coklat, sepotong kue kacang hijau, dan satu wadah air minum. #SoeHokGie
- Tides meminta kami menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil. #SoeHokGie
- “Cek lagi keadaan Soe dan Idhan yang sebenarnya,” begitu ucap Tides sambil pamit di sore hari yang mulai gelap. #SoeHokGie
- Selanjutnya kami ber-4 tidur sekenanya, menahan rembesan udara berhawa dingin & tamparan angin yg nyaris membekukan sendi tulang. #SoeHokGie
- Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, kami yakin kalau Soe dan Idhan sungguh sudah tiada, di tanah tertinggi di Pulau Jawa. #SoeHokGie
- Kami jumpai jasad kedua kawan kami sudah kaku. Semalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil Gunung Semeru. #SoeHokGie
- Badannya yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. #SoeHokGie
- Mata Soe dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunya. Kami semua diam dan sedih. #SoeHokGie
- Puncak Mahameru || Tanah tertinggi Pulau Jawa || Jejakan kaki para dewa || Tempat bercengkrama manusia dgn alamnya . #SoeHokGie
- Menggelegar hebat || Mendentangkan lonceng kematian || Untuk seorang Laki-laki || yang bersahabatkan alam. #SoeHokGie
- Kawan… || Kita beda generasi.. || Waktu kita takkan pernah serupa. #SoeHokGie
- Tapi tahukah wahai engkau…. || sosok yang jiwanya bersemayam abadi di puncak Mahameru.. #SoeHokGie
- Kita sama-sama seorang lelaki.. || Satu sama lain saling mengerti… #SoeHokGie
- Tentang Prinsip dan keyakinan diri..|| Tentang Puncak tertinggi kehidupan..|| Tentang segala Pencapaian.. #SoeHokGie
- Wahai kawan yang tengah tersenyum di dinginnya Semeru || Waktu bagi orang-orang seperti kita memang tak pernah banyak. #SoeHokGie
- Raga kita melebur di liang pengistirahatan kelak || Tapi tidak dengan jiwa kita || Semangat kita || dan Buah dari pemikiran kita. #SoeHokGie
- Kuyakinkan dirimu kawan…|| Tak ada Gie lain setelah ini.. #SoeHokGie
- Hanya ada satu Gie di Dunia ini.. || yakni Gie yang selalu bertopang dagu di puncak Mahameru. #SoeHokGie
Sebuah cerita tentang Soe Hok Gie dari @SejarahRI di twitterland:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar