Konservasi, seolah tidak ada yang peduli

  Konservasi merupakan salah satu usaha pelestarian plasma nutfah yang ada di alam kiata, baik itu pada flora, fauna insitu ataupun eksitu. Insitu merupakan salah satu usaha pelestarian sumberdaya alam yang berada pada habitat aslinya, sedangkan eksitu merupakan kebalikan dari insitu, yaitu usaha pelestarian sumber daya alam yang berada diluar habitata aslinya.
Keseimbangan alam dan lingkungan sekitar jarang diperhatikan oleh manusia, penyalahgunaan kekayaan alam adalah keseharian yang dianggap biasa di jaman ini. Pembalakan liar tanpa reboisasi terus terjadi diseluruh hutan yang berada di seluruh Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan fungsi hutan, yaitu sebagai penghasil oksigen, penjaga keseimbangan ozon, penyerap air pada musim hujan, sumber air pada musim kemarau, dsb.

Pelaksanaan penghijauan yang berada disekitar kampuspun kadang terhanbat. Menurut Dwi salah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Unsoed. Pelaksanaan kegiatan konservasi terhambat terlebih saat mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus, tentunya akan menurunkan respon kepedulian mereka terhadap lingkungan.

” Semua orang dapat berperan penting dalam pelestarian lingkungan , asalkan mereka mau berbuat dan memiliki keinginan kuat, sadar akan efek samping yang akan timbul dimasa mendatang “. Ujar slah seorang aktifis lingkungan, Atep Suryana yang merupakan Ketua Jaringan Karya Jawa Barat. Beliau menambahkan, tidaklah mudah menumbuhkan rasa peduli terhadap kelangsungan ekosistem yang seimbang, yang dapat dilakukan adalah mulai dari diri sendiri untuk belajar menghargai lingkungan. Satu pohon untuk satu satu kehidupan di mas yang akan datang, tambah beliau yang telah lama berkecimpung di dunia LSM.
Belajarlah untuk menghargai apa yang kita pijak dan apa yang ada di sekitar kita selayaknya apa yang kita perbuat. Hijau selalu alamkita! (onad/369)

 http://uplmpa.unsoed.ac.id/archives/1164

Tidak ada komentar:

Posting Komentar