POLA PENDIDIKAN PECINTA ALAM HARUS DIUBAH

Tokoh pencinta alam Mamay S. Salim mengatakan, pola pendidikan organisasi pecinta alam (PA) di Jawa Barat yang selama ini lebih mengedepankan nuansa militeristik harus diubah.”Pola pendidikan pecinta alam yang selama ini berkiblat kepada gaya militer, harus diubah, setelah tewasnya salah seorang mahasiswa pecinta alam IAIN Sunan Gunung Djati dalam acara Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatdas).” ungkapnya kepada Antara, di Bandung, Senin.Mamay mengakui bahwa konsep pendidikan kalangan pecinta alam di Jabar, khususnya kota Bandung, tidak terlepas dari konsep pendidikan militer yang cukup keras dalam menggembleng calon anggotanya.
Menurut Mamay, pola pendidikan di militer sendiri tujuannya tidak terlepas untuk `membunuh orang` dalam pertempuran. Sedangkan kalangan pecinta alam tujuannya untuk mendidik agar kita cinta kepada alam dengan mengetahui teori dan praktik yang dijadikan sebagai bekalnya.”Meski demikian, pola pendidikan pecinta alam tidak menjadi masalah jika meniru gaya militer, namun yang patut ditiru adalah penerapan kedisiplinannya,” tegasnya sembari menyebutkan konsep Diklatdas memang terhitung sulit diterima `akal sehat` khususnya masyarakat awam yang belum pernah mengikutinya.Dikatakannya, konsep pola pendidikan yang akan diubah itu diserahkan kepada masing-masing organisasi pecinta alam tersebut, yang pada nantinya akan menemui pola pendidikan yang benar-benar ideal.Ia juga menambahkan, konsep kekerasan seperti menempeleng atau menggampar calon anggota atausiswa di pendidikan dan pelatihan dasar PA tersebut, memang tidak bisa dihindari, guna menumbuhkan jiwa esprit de corps atau kebersamaan sesama anggota.”Saya sendiri sepakat jika siswa/calon anggota yang terpaksa ditampar, namun hal itu dilakukan jika benar-benar siswa tersebut melakukan kesalahan yang cukup fatal hingga membahayakan dirinya atau rekan-rekannya yang lain,” paparnya.Pada pendidikan dan pelatihan dasar sebenarnya sudah ada instruktur yang menguasai materi navigasi darat untuk gunung hutan, caving (penelusuran gua) dan rock climbing (panjat tebing).Ditambahkannya, konsep lainnya yang perlu diberikan kepada siswa dalam pendidikan dan pelatihan dasar, selain materi dasar yang diberikan instruktur itu, yakni, menciptakan kebersamaan atau menumbuhkan jiwa esprit de corps.”Maka pola pembinaan tersebut tergantung kepada masing-masing kalangan organisasi pecinta alam itu sendiri, yang akan mengemasnya,” ujarnya.Ia juga berharap agar pola pendidikan dan pelatihan dasar benar-benar mewujudkan dalam konteks bagaimana si senior memberikan pengajaran kepada yunior yang konteksnya seperti hubungan bapak dengan anak yang tidak perlu mengedepankan kekerasan.”Oleh karena, pola pendidikan PA yang selama ini di Jabar khususnya Kota Bandung, perlu dipikirkan lebih rasional lagi,” tandasnya sambil menyebutkan terlebih lagi, selama ini Kota Bandung dikenal sebagai barometer dunia pecinta alam di Tanah Air. [Tma, Ant]

Opini ini perlu menjadi bahan pertimbangan bagi organisasi pecinta alam (kampus maupun diluar kampus). Dimana organisasi pecinta alam sekarang cenderung mengalami masa kemunduran. Oleh karena itu penanganan organisasi secara manajemen dan operasional perlu diubah atau disesuaikan dengan kondisi jaman. Apabila organisasi pecinta alam mau bertahan dan berkembang dimasa yang akan datang. Bravo pecinta alam…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar