Suatu “wujud” tindakan yang sistematis akan terjadi jika bertemunya 3 (tiga) hal, yakni :
Adanya niat
Adanya pengetahuan / keterampilan
Adanya kesempatan
Adanya Niat
Niat bukanlah keinginan !
Niat lahir dari lubuk hati yang dalam tempat berdiam nilai – nilai kebajikan.
Tempat ini akan tertutupi dan buram jika hati dalam keadaan
tidak terjaga kebersihannya atau jika seseorang tidak terbiasa/terlatih menggunakan hati yang telah dikaruniakan.
Hati yang terjaga akan melahirkan niat yang senantiasa disandarkan kepada Sang Maha Pencipta – Allah SWT.
Niat selalu menyangkut hal baik atau hal buruk (bukan hal benar atau hal salah) dan merupakan cerminan dari kualitas hati.
Niat yang baik tidak cukup untuk dijadikan dasar dalam bertindak.
Untuk mewujudkan NIAT YANG BAIK harus memperhatikan
CARA YANG BENAR agar tidak berujung pada kerugian / masalah.
Adanya Pengetahuan / Keterampilan
CARA YANG BENAR sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan NIAT YANG BAIK,….
dan hal ini akan terkait dengan AKAL PIKIRAN karena menyangkut pengetahuan / keterampilan.
Akal pikiran sesungguhnya tidaklah sama dengan pikiran.
Akal pikiran merupakan pikiran yang memiiki akal atau suatu pemikiran yang memiliki akal atau pemikiran yang terikat pada nilai kebenaran hakiki dan itu hanya ada pada Sang Maha Kuasa – Allah SWT.
Mereka yang hidup dan bergerak dengan akal pikiran adalah mereka yang membangun suatu kerangka berpikir yang berlandaskan iman atau logika ber- iman !
Melalui pengetahuan / keterampilan yang hadir dari akal pikiran suatu niat yang baik dapat diwujudkan meskipun belum tentu akan memperoleh hasil yang optimal,….karena KESEMPATAN merupakan variabel yang turut mempengaruhi hasil.
Adanya Kesempatan
Upaya mewujudkan niat yang baik dengan cara yang benar pada saat yang tepat (momen) akan meraih harapan.
Kesempatan hanyalah bagian dari waktu (masa), ..
Dan, WAKTU – sesungguhnya sangatlah RAHASIA …
Janganlah mencela waktu, Karena waktu merupakan pertanda kehidupan.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang
Demi Masa
Sesungguhnya manusia pada umumnya merugi
Kecuali orang – orang beriman dan beramal shaleh
dan saling berwasiat untuk mentaati kebenaran
dan saling berwasiat untuk menetapi kesabaran
NIAT BAIK – CARA BENAR – WAKTU YANG TEPAT (MOMEN)
Adanya niat
Adanya pengetahuan / keterampilan
Adanya kesempatan
Adanya Niat
Niat bukanlah keinginan !
Niat lahir dari lubuk hati yang dalam tempat berdiam nilai – nilai kebajikan.
Tempat ini akan tertutupi dan buram jika hati dalam keadaan
tidak terjaga kebersihannya atau jika seseorang tidak terbiasa/terlatih menggunakan hati yang telah dikaruniakan.
Hati yang terjaga akan melahirkan niat yang senantiasa disandarkan kepada Sang Maha Pencipta – Allah SWT.
Niat selalu menyangkut hal baik atau hal buruk (bukan hal benar atau hal salah) dan merupakan cerminan dari kualitas hati.
Niat yang baik tidak cukup untuk dijadikan dasar dalam bertindak.
Untuk mewujudkan NIAT YANG BAIK harus memperhatikan
CARA YANG BENAR agar tidak berujung pada kerugian / masalah.
Adanya Pengetahuan / Keterampilan
CARA YANG BENAR sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan NIAT YANG BAIK,….
dan hal ini akan terkait dengan AKAL PIKIRAN karena menyangkut pengetahuan / keterampilan.
Akal pikiran sesungguhnya tidaklah sama dengan pikiran.
Akal pikiran merupakan pikiran yang memiiki akal atau suatu pemikiran yang memiliki akal atau pemikiran yang terikat pada nilai kebenaran hakiki dan itu hanya ada pada Sang Maha Kuasa – Allah SWT.
Mereka yang hidup dan bergerak dengan akal pikiran adalah mereka yang membangun suatu kerangka berpikir yang berlandaskan iman atau logika ber- iman !
Melalui pengetahuan / keterampilan yang hadir dari akal pikiran suatu niat yang baik dapat diwujudkan meskipun belum tentu akan memperoleh hasil yang optimal,….karena KESEMPATAN merupakan variabel yang turut mempengaruhi hasil.
Adanya Kesempatan
Upaya mewujudkan niat yang baik dengan cara yang benar pada saat yang tepat (momen) akan meraih harapan.
Kesempatan hanyalah bagian dari waktu (masa), ..
Dan, WAKTU – sesungguhnya sangatlah RAHASIA …
Janganlah mencela waktu, Karena waktu merupakan pertanda kehidupan.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang
Demi Masa
Sesungguhnya manusia pada umumnya merugi
Kecuali orang – orang beriman dan beramal shaleh
dan saling berwasiat untuk mentaati kebenaran
dan saling berwasiat untuk menetapi kesabaran
NIAT BAIK – CARA BENAR – WAKTU YANG TEPAT (MOMEN)
Oleh: Nevy Jamest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar